Jumat, 12 Maret 2010

MAKALAH MUKJIZAT ALQUR'AN

MAKALAH MUKJIZAT ALQUR'AN BY PAK SYAMSUDDIN DAN PAK MULYADI (REKAN SEKELAS DAN SEKAMPUS)


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Al-qur’an adalah suatu mu’jizat yang terbesar dan kekal abadi. Mu’jizat yang pernah diberikan Alloh Swt kepada Rasul-rasul-Nya sebelum Nabi Muhammad Saw sudah berlalu dan tak dapat dilihat lagi. Mu’jizat-mu’jizat itu ada dan sudah pernah terjadi, tetapi kita tidak bisa merasakan, menghayati dan mengalaminya.
Lain halnya dengan Al-qur’an, ia adalah suatu mu’jizat yang besar dan kekal abadi. Umat Islam dan umat lainnya dapat memegang, membaca, menghayati, memahami, mengamalkan isinya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan keselamatan di akhirat nanti.
Al-qur’an mempunyai kedudukan yang sungguh mulia, dan mendapatkan tempat yang agung di hati sanubari kaum muslimin, karena kejadian-kejadian yang beruntun dengan turunnya kitab suci tersebut membuat bersanding pada kedudukan yang paling mulia dan teratas, dibanding dengan kitab-kitab samawi lain.
Al-qur’an mencakup seluruh wahyu yang disampaikan kepada para Nabi dan Rasul yang terdahulu, baik berupa petunjuk, perbaikan, pendidikan, pengajaran keseluruhan budi pekerti dan undang-undangnya.
Al-qur’an adalah mu’jizat paling besar dari segala mu’jizat yang pernah diberikan Alloh Swt, kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya. Al-qur’an bukan saja untuk mematahkan segala bantahan kaum musyrikin terhadap kebenaran wahyu yang dibawa Rasulullah Saw, tetapi ia juga ditunjukkan kepada seluruh umat manusia.
Untuk lebih jelasnya mengenai mu’jizat Al-qur’an ini, akan kami diuraikan pada Bab II pada makalah ini.



B. Batasan Masalah

Mengingat luasnya materi yang berkenaan dengan Mu’jizat Al-qur’an, maka pada makalah ini kami hanya membahas sekitar :
a. Pengertian Mu’jizat Al-qur’an
b. Macam-Macam Mu’jizat.
c. Beberapa Segi Kemu’jizatan Al-qur’an
d. Mu’jizat Al-qur’an ditinjau dari Segi Gaya Bahasa dan Isinya.


C. Rumusan Masalah

Dari Latar belakang dan batasan masalah di atas, kami merumuskan masalah yaitu ” Bagaimana Pengertian, Macam-macamnya, bahasa dan isi daripada Al-qur’an, sehingga menjadi mu’jizat terbesar dan kekal bagi Nabi Muhammad Saw”



D. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui secara lebih rinci bagaimana sebenarnya Mu’jizat Al-qur’an itu, sehingga menambah perbendaharaan ilmu bagi kami, khusunya pada mata kuliah Ulumul Qur’an.





BAB II
MU’JIZAT AL- QUR’AN
A. Pengertian Mu’jizat
Mu’jizat secara etimologis ( bahasa ) berarti Melemahkan. Sementara menurut Terminology ( istilah ) , mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Alloh Saw melalui pada Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan. Kata Mu’jizat sendiri tidak terdapat dalam Al-qur’an . Namun untuk menerangkan mu’jizat, Al-Qur’an menggunakan istilah ayat atau bayyinat. Baik ayat atau bayyinat mempunyai dua macam arti. Yang pertama artinya pengkabaran Ilahi, yang berupa ayat-ayat suci Al-qur’an. Sedangkan yang kedua artinya mencakup mu’jizat atau tanda bukti.
Umumnya mu’jizat para nabi dan Rasul itu berkaitan dengan masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi dan diakui sebagai suatu keunggulan oleh masing-masing umatnya pada masa itu.
Misalnya, tongkat yang diberikan kepada Nabi Musa As, yang dapat menelan semua ular yang didatangkan tukang-tukang sihir Fir’aun dan dapat membelah laut, sehingga Nabi Musa As dan kaumnya dapat menyelamatkan diri dari kejaran tentara Fir’aun dengan menyeberangi laut yang telah terbagi dua dan akhirnya Fir’aun bersama tentaranya tenggelam di lautan, sebagaimana disebutkan dalam Qur’an Surah Asy Syu’araa ayat 45 dan ayat 63,64,65 dan 66.Yang berbunyi :
فالقى موسى عصاه فاذا هى تلقف ما يأ فكون. فا و حينآ الى مو سى ان اضرب بعصاك البحر فانفلق فكان كل فرق كالطودالعظيم. ولز لفنا ثم الا خرين. وانجينا موسى ومن معه احمعين. ثم اغرقنا الاخرين.
Artinya : “Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.”
Lalu Kami wahyukan kepada Musa : “pukullah laut dengan tongkatmu,”maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan disanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan kami selamatkan Musa beserta orang-orang yang bersama dengan dia semuanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan-golongan yang lain itu”.

Kemudian Mu’jizat yang dapat menghidupkan orang mati dan sebagainya yang diberikan kepada Nabi Isa As, sebagaimana disebutkan dalam Al-qur”an Surah
Ali Imran ayat 49, yang berbunyi :
ورسو لا الى بني ا سرا ء يل اني قدجئتكم باية من ربكم,اني اخلق لكم من ا لطين كهيئة الطير فانفخ فيه فيكون طيرا باذنالله, وابرىالاكمه والابر ص واحى الموتى باذنالله, وانبئكم بما تأ كلون وماتدخرون في بيو تكم , ان في ذلك لاية لكم ان كنتم مؤ منين.


Artinya : “Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda ( mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizing Alloh, dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Alloh, dan aku kabarkan apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”.

Demikian pula kepada Nabi Besar Muhammad SAW telah diberikan beberapa mu’jizat diantaranya Israa’ dan Mi’raj dalam waktu satu malam sebagaimana tersebut dalam Qur’an Surah Al Israa’ ayat 1 dan keluarnya air dari ujung jarinya ketika ketiadaan air. Mu’jizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw adalah Al-qur’an, suatu mu’jizat yang dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang masa, karena memang beliau diutus oleh Alloh Saw untuk keselamatan manusia di mana dan di masa apapun mereka berada. Oleh karena itu Alloh Saw menjamin keselamatan Al-qur’an sepanjang masa.
Sebagaimana Surah Al Hijr ayat 9, yang berbunyi :
انا نحن نز لنا ا لذكر وانا له احفظو ن
ِِArtinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya”.


Mu’jizat Nabi Muhammad Saw memiliki kekhususan dibandingkan dengan mu’jizat Nabi-Nabi lainnya. Semua mu’jizat sebelumnya dibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu. Sedangkan mu’jizat Al-qur’an bersifat universal dan eternal (abadi) , yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman.

Di dalam memberikan definisi kepada Al-qur’an sengaja dicantumkan kata “yang mempunyai mu’jizat” karena inilah segi keutamaan Al-qur’an dan bedanya dari kitab-kitab lain yang diturunkan kepada Nabi-Nabi. Mu’jizat itu terletak pada Fashahah dan Balaghahnya. Keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tidak ada tara bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al-qur’an yang dapat menandinginya. Di dalam Al-qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan:
قل لءن اجتمعت الا نس و الجن على ان ياتوابمثل هذا القران لايأتون بمثله ولوكان بعضهم لبعض ظهيرا
Artinya : ”Katakanlah : Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mengatakan yang serupa Al-qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian yang lain”. QS. Al-Israa’ Ayat 88.


B. Macam – Macam Mu’jizat
Mu’jizat dapat dibagi kepada dua macam, yaitu :
1. Mu’jizat hissi ialah yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan dirasa oleh lidah, tegasnya dapat dicapai oleh panca indra. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang rendah budi dan perasaannya.

2. Mu’jizat ma’nawi ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “aqli” atau dengan kecerdasan fikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ini, melainkan orang yang befikir sehat, bermata hati, berbudi luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.


C. Beberapa Segi Kemu’jizatan Al-Qur’an
1. Susunan yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada dalam bahasa orang-orang Arab.
2. Adanya uslub yang aneh, berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa Arab.
3. Sifat agung yang tidak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang seperti itu.
4. Bentuk undang-undang yang detail lagi sempurna, melebihi setiap undang-undang buatan manusia.
5. Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
6. Tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya.
7. Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan Al-Qur’an.
8. Adanya ilmu-ilmu pengetahuan yang terkandung didalamnya, baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum.
9. Memenuhi segala kebutuhan manusia.
10. Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh.

D. Mu’jizat Al-Qur’an Ditinjau Dari Segi Gaya Bahasa Dan Isinya
Dari segi bahasa, Al-qur’an merupakan bahasa bangsa Arab Quraisy yang mengandung sastra Arab yang sangat tinggi mutunya. Ketinggian mutu sastra Al-qur’an ini meliputi segala segi. Kaya akan perbendaharaan kata-kata, padat akan makna yang terkandung, sangat indah dan sangat bijaksana dalam menyuguhkanisinya, sehingga sesuai dengan orang yang tinggi maupun rendah daya intelektualnya.
Al-qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas, yang tidak dapat ditiru oleh para sastrawan Arab sekalipun , karena susunan yang indah, yang berlainan dengan setiap susunan dalam bahasa Arab. Mereka melihat Al-qur’an memakai bahasa dan lafazh mereka, tetapi ia bukan puisi, prosa atau syair dan mereka tidak mampu membuat yang seperti itu ( meniru Al-qur’an ). Mereka putus asa lalu merenungkannya, kemudian mereka kagum dan menerimanya, lalu sebagian masuk Islam.
Syekh Muhammad Abduh dalam kitabnya “Risaalatut Tauhid” menerangkan bagaimana ketinggian dan kemajuan bahasa di masa turunnya Al-qur’an. Al-qur’an diturunkan pada suatu masa yang telah sepakat ahli-ahli riwayat mengatakan, bahwa masa itu adalah masa yang amat gemilang ditinjau dari segi kemajuan bahasa dan pada masa itu banyak sekali terdapat ahli-ahli sastera dan ahli-ahli pidato. Kemudian ia berkata mengenai tantangan Al-qur’an terhadap ahli-ahli sastera itu, Benarlah bahwa Al-qur’an itu suatu mu’jizat. Telah berlalu masa yang panjang, telah silih berganti datangnya angkatan demi angkatan, tantangan Al-qur’an tetap berlaku, tetapi tidak seorangpun yang dapat menjawabnya, semua kembali dengan tangan hampa karena lemah dan tiada berdaya.”Bukankah lahirnya kitab Al-qur’an ini , dibawa oleh seorang yang buta huruf, suatu mu’jizat yang terbesar, yang membuktikan bahwa ia bukanlah buatan manusia. Mamang ia adalah suatu mu’jizat yang membuktikan kebenaran Nabi Muhammad Saw, dan suatu Nur yang terpancar dari ilmu Ilahi.
Di samping Al-qur’an ditinjau dari segi bahasanya adalah suatau mu’jizat yang besar, maka ditinjau dari segi isinyapun ia mengandung mu’jizat pula. Beberapa contoh, antara lain :
1. Di dalam Al-qur’an terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan datang. Kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan adalah di luar kekuasaan manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan – ramalan tukang tenung mengenai masa depan, tetapi itu hanya ramalan yang tiada dapat dijamin kebenarannya, tetapi semua berita-berita dan janji-janji yang tersebut dalam Al-qur’an adalah benar dan telah menjadi kenyataan, seperti : kerapkali kaum Musyrikin Mekah sebelum hijrah menantang kaum muslimin dan mengatakan “Bangsa Rum yang mempunyai kitab Injil telah dikalahkan oleh orang Persia (waktu itu mengaut agama Majusi)”. Maka kami pasti akan mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab pula.
Kemudian turunlah Surah Ar-Rum Ayat 2-3, yang berbunyi :
غلبت الروم . في ادنى ا لارض وهم من بعد غلبهم سيغلبون.
Artinya : “Telah dikalahkan kerajaan Rum di negeri yang terdekat dan mereka sesudah kalah itu akan menang lagi dalam beberapa tahun”.

Memang kerajaan Rum di waktu turunnya ayat ini dalam keadaan sangat lemah dan tidak mungkin akan bangun lagi. Tetapi apa yang diberitakan Al-qur’an telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.

2. Di dalam Al-qur’an terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah Arab pada waktu itu, tetapi fakta-fakta tersebut dijelaskan dengan tepat dan sekarang diakui kebenarannya, seperti : Pada masa turunnya Al-qur’an, ilmu kedokteran di tanah Arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu pengobatan secara primitif dan takhyul. Namun demikian Al-qur’an menerangkan dalam surah Al-Mu’minun ayat 12,13 dan 14, yang berbunyi :
ولقد خلقنا الانسان من سللة من طين . ثم جعلنه نطفة في قرار مكيب . ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا ا لعلقة مضغة فخلقنا المضغة عظا ما فكسوناالعظم لحما ثم ابشأنه خلقا ا خر فتبا رك الله احسن الخا لقين
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati ( berasal ) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh ( rahim ). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu ( segumpal ) darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Sesudah itu kami jadikan ia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha Sucilah Alloh Pencipta yang paling baik”.

Pada mulanya ahli-ahli ilmu falak menetapkan bahwa matahari tetap, tidak berjalan ( beredar ) dan hanya bumilah yang beredar di sekeliling matahari, tetapi Al-qur’an menegaskan bahwa matahari juga berjalan. Sebagaimana tersebut didalam surah Yasin ayat 38, yang berbunyi :
والشمس تجرى لمستقرلها ذلك تقديرالعزيزالعليم
Artinya : “Dan matahari itu beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan dari yang maha perkasa lagi maha mengetahui”.

Di samping itu, Al-qur’an sebagai mu’jizat Nabi Muhammad Saw isinya tidak bertentangan dengan teknologi modern. Ini sebagai bukti kebenaran Al-qur’an. Di antara ayat-ayat Al-qur’an yang mengungkapkan tentang teknologi modern adalah :
a. Angin disebut Al-qur’an dapat mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan lain- lain, sebagaimana terdapat dalah surah Al-Hijr ayat 22, yang berbunyi :
وارسلنا الريح لواقح فانزلنامن السماءماء فاسقينكموه وما انتم له بخازنين.
Artinya : “Dan Kami telah meniupkan angina untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”.

b. Segala sesuatu dijadikan Alloh Swt berpasang-pasangan . Tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia berpasang-pasangan, sebagaimana terdapat dalam Surah Yasin Ayat 36, yang berbunyi :
سبحن الذى خلق الازواج كلهامماتنبت الارض ومن انفسهم وممالا يعلمون
Artinya : “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”.

Ilmu dan teknologi yang sedang berkembang pesat akan menambah terungkapnya isi yang terkandung di dalam Al-qur’an. Bukan Al-qur’an yang harus tunduk kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi sebaliknya. Jika kekeliruan terjadi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, harus dicari kebenarannya di dalam Al-qur’an.
Demikianlah dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa Al-qur’an itu adalah suatu mu’jizat dipandang dari segi bahasanya dan mengandung mu’jizat pula ditinjau dari segi isinya, dan mu’jizat ini akan kekal sepanjang masa karena ia telah dijamin terpeliharanya oleh Alloh Subhanahu Wata’ala.
Alloh Swt akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Nya diseluruh penjuru dunia dan pada diri manusia sendiri sehingga terbukti kebenarannya bahwa Al-qur’an adalah benar dan merupakan Mu’jizat Nabi Muhammad Saw.
Al-qur’an dengan segala isinya yang bernilai mu’jizat adalah abadi. Tidak lenyap dengan lenyapnya hari, tidak mati dengan matinya Rasulullah Saw. Akan tetapi ia akan tegak di atas dunia, menentang setiap pendusta dan menjawab setiap orang yang ingkar serta sekaligus menyeru kepada seluruh umat untuk mengikuti petunjuk Islam menuju kepada kebahagiaan hakiki , kebahagiaan anak-anak manusia. Adapun mu’jizat para Rasul lain amat terbatas dalam jumlah dan masanya. Hilang bersama lenyapnya zaman dan bersama kematian Rasul itu.


BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
 Mu’jizat secara bahasa artinya melemahkan. Sedangkan secara istilah mu’jizat berarti sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Alloh Swt melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan.
 Mu’jizat dapat dibagi kepada dua macam, yaitu mu’jizat hissi dan mu’jizat ma’nawi.
 Beberapa segi kemu’jizatan Al-qur’an antara lain adalah ; susunan bahasanya yang indah, tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum, memenuhi segala kebutuhan manusia, dan lain sebagainya.
 Kemu’jizatan Al-quran pada dasarnya berpusat pada dua segi, yang pertama segi bahasa Al-qur’an, dan yang kedua dari segi Isi atau kandungan Al-qur’an.





















DAFTAR PUSTAKA



 Prof. DR.H.Said Agil Husin Al Munawar,M.A, Al-qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta, Ciputat Press, 2002.


 Syaikh Muhammad Al-Ghazali, Berdialog dengan Al-qur’an, Bandung, Mizan, 1999.


 Dr. Subhi As-Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Al-qur’an,Jakarta, Pustaka Firdaus, 1993.


 Al-qur’an dan terjemahnya, Edisi Baru 1993


 Drs. Mudzakir As, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta, Litera antarnusa, 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar