Rabu, 26 Desember 2012

Teks pidato maulid anak


Assalaamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillahirabbil ‘aalamin
Wassholaatu wassalaamu ‘ala asyrofil ambiya iwal mursaliin
Sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aalihi wasohbihi ajma’in, amma ba’du.
Yth. Ibu Kepala TPA Al-Ikhlas
Yth. Ustadz dan Ustadzah TPA Al-Ikhlas
Yth. Bpk/Ibu Wali Santri dan para undangan, serta teman-teman yang berbahagia.
Pertama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmatnya sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat.
Kedua, sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni Islam, Iman dan Ihsan.
Teman-teman yang berbahagia.
Tanggal 12 Rabiul Awal 1433 H, bertepatan pada tanggal 5 Februari 2012 seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun.
Tahukan kalian siapa Nabi Muhammad itu?
Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah kepada umat manusia, menjadi pemimpin umat Islam sedunia. Nabi Muhammad SAW sangat besar pengaruhnya terhadap manusia di dunia. Itu karena dakwah beliau berdasarkan Akhlak yang mulia, sopan santun, lemah lembut. Memandang manusia sederajat baik yang miskin maupun yang kaya. Yang berbeda dalam pandangan Nabi adalah takwanya kepada Allah.
Teman-teman yang berbahagia.
Perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengena akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Teman-teman yang berbahagia.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia.
Datangnya membawa tugas.
Perginya meninggalkan bekas.
Datangnya membawa tugas yang diselesaikan dalam 23 tahun.
Datangnya ke dunia diperintah untuk memperbaiki budi pekerti (sholihah Akhlak)
supaya ummat ini menjadi umat yang sopan santun (makarimal akhlak)
Sopan terhadap siapa?
Sopan terhadap Alloh yang telah menciptakan kita
Sopan terhadap Rosululloh
Sopan terhadap agama yang kita peluk masing-masing
Sopan terhadap diri sendiri
Sopan terhadap orangtua
Sopan terhadap masyarakat
Sopan terhadap ibu pertiwi
Sopan terhadap negara.
Sopan terhadap Alloh.
Contohnya bagaimana kita sebelum makan berdoa dulu. bismillahirrohmanirrohim.
Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah adalah bentuk kesopanan kita kepada Alloh.
Teman-teman, sering dengar pembukaan UUD 1945? Dalam pembukaan UUD 1945 menyebutkan atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa merupakan bentuk kesopanan para pendahulu kita kepada Alloh. Mereka mengakui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan karena pemberian sekutu, bukan pemberian Jepang dan bukan semata-mata karena perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda. Tapi adalah karena Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa. Orang yang berpidato menyebutkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia karena hasil perjuangan rakyat Indonesia adalah bentuk ketidak-sopanan kepada Alloh.
Sopan terhadap Rosululloh,
Rosul merupakan pintu gerbang agung agama. Maka sudah sepantasnya kita sopan kepada Rosululloh. Kita sebagai umat Nabi Muhammad harus bisa meneladani akhlak beliau, sikap beliau, sopan santun beliau, sifat lemah lembut beliau dan apapun yang telah dicontohkan Nabi Muhammad kepada kita semua.
Sopan terhadap Agama
Semua agama mengajarkan kesucian. Karena itu kita harus sopan dalam beragama. Demonstrasi dengan meneriakkan Allohu Akbar sambil saling memukul, menghancurkan, itu juga bentuk ketidak-sopanan kepada agama. Kalimat Allohu Akbar adalah kalimat pertama yang dibaca pada waktu sholat, bagaimana bisa digunakan untuk sesuatu seperti itu. Kalau tidak setuju dengan sesuatu, maka lakukan dengan sopan pula. Penggusuran dengan meneriakkan Allohu Akbar, ini merupakan pelecehan terhadap agama dan ketidaksopanan kepada agama. Mereka tidak menyadari bahwa dengan berbuat seperti itu mereka telah berbuat tidak sopan kepada agama.
Sopan kepada diri sendiri
Bagaimana kita diperintah untuk menutup aurat adalah bentuk kesopanan pada diri sendiri dan sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. Jadi teman-teman kita harus menutup aurat kita, bukan hanya disekolah dan dimasjid saja, tapi tutup juga pada saat bergaul dan bermasyarakat. Tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi yang diciptakan Alloh ini ibarat kulit sabut kelapa, sedangkan Allah mengibaratkan manusia seperti berlian, maka sopanlah kepada diri sendiri.
Sopan kepada orang tua
Jangan sampai kita durhaka seperti kisah bagaimana seorang dari desa yang berhasil menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana dan orang yang sukses. Tapi ketika orang tuanya datang tidak dihormati malah diusir. Ketidak-relaan orang tua menyebabkan anak itu dan keluarganya diazab Alloh dengan dihancurkan rumah dan keluarganya. Padahal seharusnya si anak bangga dengan orang tuanya yang tinggal di desa tersebut karena telah berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang sukses dibandingkan dengan orang kota yang belum tentu berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang sukses.
Sopan kepada masyarakat
Dalam kehidupan ini kita tidak bisa keluar dari masyarakat, maka kita harus sopan kepada masyarakat. Sopan pada tetangga kita, teman kita, jangan berbuat hal yang membuat mereka resah dan gelisah gara-gara kita. 

Sopan kepada ibu pertiwi
Cinta tanah air bagian dari iman adalah bentuk kesopanan kepada ibu pertiwi. Pendahulu kita memberikan lambang negara berbentuk Garuda Pancasila melambangkan jiwa yang besar. Namun yang terjadi sekarang jiwa bangsa Indonesia sedang sakit kronis dengan semakin berkurangnya rasa Cinta Tanah Air.
Di zaman sekarang ini globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Sebelumnya, teman-teman tau tidak apa globalisasi? Globalisasi itu diartikan meningkatnya hubungan internasional. Masing-masing Negara mempertahankan identitasnya masing-masing.
Di dunia, tak ada satu negara pun yang mau dilibas oleh negara lain. Satu-satunya cara adalah dengan menumbuhkan Cinta Tanah Air.
Jepang dan Korea tidak sampai terlibas dalam era globalisasi karena mereka mempunyai akar yang kuat dengan Cinta Tanah Air.
Sedangkan pada siapa kita diajar untuk santun?
Kita diajar santun kepada anak-anak yatim
Kita diajar santun kepada para fakir miskin
Kita diajar santun kepada orang-orang yang teraniaya
Kita diajar santun kepada orang-orang yang terkena bencana.
Terakhir yang bisa saya sampaikan adalah jadikan maulid Nabi Muhammad SAW ini mengingat kembali sejarah kehidupan beliau, mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi, misi yang Allah SWT tegaskan sebagai rahmatan lil’alamin.

Teman-teman, izinkan saya berpantun
Mpok mumun make gelang
Mpok leha lagi makan ikan
Lihatlah apa yang saya bilang
Jangan lihat siapa yang mengatakan .

Acil inur bagalang gatah
Om Palui baparang balati
Mun ada kata nang salah
Jangan disimpan dalam hati


Wassalamu alaikum wr. wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar