Ciri Isim Ma'rifah:
Untuk mengetahui bahwa suatu kata
adalah isim ma’rifah yaitu jika:
1) Dibubuhi al (ال)
Secara umum,
setiap kalimah isim yang dimasuki al (ال) di depannya
adalah isim ma’rifah. Atau dapat ditegaskan, bahwa al (ال) merupakan
adatut-ta’rif (اداة التعريف), yakni alat atau cara untuk mengubah isim nakirah menjadi
isim ma’rifah. Al yang demikian ini lazim disebut Al Ta’rif (ال تعريف).[1]
2) Jika dalam keadaan idhafat.
Idhafat adalah
dua isim yang disatukan sehingga menimbulkan arti yang baru. Seperti kata مَسْجِدُ الْحَرَامِ berasal dari dua kata yaitu مَسْجِدٌ (tempat sujud) dan الْحَرَامُ
(larangan untuk berbuat keji dan mungkar), sehingga menjadi
satu arti, yaitu masjid yang ada di Mekkah yang di dalamnya ada Ka’bah.
Jadi, kata
yang dalam keadaan idhafat adalah termasuk kelompok isim ma’rifah, seperti
kata-kata :
بَيْتُ اللهِ= rumah Allah
دِيْنُ
اْلإِسْلاَمِ= agama islam
Kata pertama
biasa disebut mudhaf dan kata yang kedua disebut mudhaf ilaih.
Mudhaf tak pernah dibubuhi tanwin dan alif lam .[2]
3) Kata yang di-idhafat-kan
kepada kata tunjuk (isim isyarah).
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هَذَا اْلبَيْتِ
Kata (رَبَّ) (Tuhan) termasuk kelompok isim ma’rifah
karena di-idhafat-kan kepada kata tunjuk (هَذَا).
4) Kata yang terletak setelah kata tunjuk yang
dibubuhi alif lam (ال).
ذَلِكَ اْلكِتَابُ
Kata الْكِتَابُ (buku) termasuk
kelompok isim ma’rifah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar