Pendapat-pendapat
tentang Isim itu sangat banyak tetapi penulis menganggap cukup untuk
mengambil dua pendapat saja yang nantinya dapat dijadikan dasar bagi kesimpulan
tentang pengertian isim tersebut. Selanjutnya pendapat-pendapat itu
adalah :
1. Dalam kitab jami’u Ad-durus Al-‘arabiyyah
karya Syekh Mustafa Al-ghulayaini :
الاسم
: ما دل على معنى في نفسه غير مقترن بزمن : كخالد وفرس وعصفور ودار وحنطة وماء.[1]
Penjelasan :
Isim adalah apa-apa yang mempunyai suatu arti sendiri dan
pembentukan (pembuatan) nya tidak disertai dengan waktu. Seperti : Khalid,
kuda, burung kecil, rumah, biji gandum dan air.
2. Dalam kitab An-Nahwu
at-Ta’limi wa Tathbiqi fil Qur’anil Karim karya Doktor Mahmud Sulaiman
Yaqut :
يعرف الاسم بأنه ما دل على معنى في نفسه, وليس الزمن
جزءا منه.[2]
Didefinisikan kata benda (isim) itu adalah apa-apa yang mempunyai
makna tersendiri dan di dalamnya tidak mencakup waktu (tertentu).
Dari definisi-definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan tentang
pengertian, bahwa Isim adalah suatu kata yang menunjukkan suatu makna
tersendiri yang dalam pembentukannya tidak disertai dengan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar