Linguistik
1.
Pengertian
Linguistik berarti ilmu bahasa. Kata
“linguistik” berasal dari kata Latin yaitu lingua (bahasa). Dalam
bahasa-bahasa “Roman” (yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin)
masih ada kata-kata serupa dengan lingua, yaitu langue dan langage dalam bahasa
Perancis dan lingua dalam bahasa Itali. Bahasa Inggris memungut dari bahasa
Perancis kata yang kini menjadi language. Istilah “linguistics” dalam bahasa
Inggris berkaitan dengan kata language itu, seperti dalam bahasa Perancis
istilah linguistique berkaitan dengan langage. Dalam bahasa Indonesia
“linguistik” adalah bidang ilmu bahasa.[1]
Linguistik atau ilmu
bahasa adalah disiplin ilmu yang mempelajari secara luas dan umum. Secara luas
berarti cakupannya meliputi semua aspek komponen bahasa. Secara umum berarti
sasarannya tidak hanya terbatas pada salah satu bahasa saja (misalnya bahasa
Indonesia saja), akan tetapi semua bahasa yang ada di dunia.[2]
Ronald W. Langacker mengatakan, “Linguistics is the study of human language”.
Menurutnya linguistik adalah studi bahasa manusia. John Lyons berpendapat: “Linguistics
may be defined as the scientific study of language”. Dengan kata lain
linguistik adalah studi ilmiah tentang bahasa.[3]
Dapat ditarik kesimpulan bahwa linguistik adalah studi bahasa manusia
secara ilmiah. Dengan mempelajari linguistik berarti kita mempelajari teori
bahasa pada umumnya dan bukan teori bahasa tertentu. Dengan mempelajari
linguistik kita mendapat keterangan tentang objeknya, tataran-tatarannya,
struktur bahasanya, sejarahnya, dan teori tentang aliran yang berkembang dalam linguistik. Pendek
kata teori bahasa pada umumnya.
2. Objek Linguistik
S.J. Warouw berpendapat
suatu pengetahuan dapat dianggap sebagai ilmu apabila memenuhi syarat :
a. Pengetahuan
itu harus teratur (sistematis) sehingga merupakan suatu disiplin.
b. Pengetahuan
itu harus bersifat progresif artinya terus-menerus mengusahakan tingkatan lebih
tinggi.
c. Mempunyai
otonomi artinya bebas dalam kalangan sendiri. [4]
Melihat syarat-syarat
ini, linguistik memang merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan atau merupakan
suatu disiplin. Linguistik mempunyai objek. Objeknya adalah bahasa. Bahasa yang
dimaksud di sini adalah bahasa manusia.
Akan tetapi pengertian bahasa yang
bagaimana yang menjadi objek linguistik tersebut belum tentu jelas. Karena itu
marilah kita teliti berbagai arti yang dimiliki istilah “bahasa” itu.
Pertama, istilah bahasa sering dipakai
dalam arti kiasan, seperti dalam ungkapan “bahasa tari”, “bahasa alami”,
“bahasa tubuh”, dan lain sebagainya. Perlu diperhatikan bahwa arti kiasan
seperti itu tidak termasuk arti istilah “bahasa” dalam ilmu linguistik.
Kedua, ada pengertian istilah bahasa dalam
ungkapan seperti “ilmu bahasa”, “bahasa Indonesia”, “bahasa Arab”, “bahasa
Inggris”, dan lain sebagainya. Hanya dalam pengertian kedua inilah bahasa
menjadi objek ilmu linguistik. Di samping itu, kita juga membeddakan bahasa
tutur dan bahasa tulis. Bahasa tulis dapat disebut “turunan” dari bahasa tutur.
Bahasa tutur merupakan objek primer ilmu linguistik. Sedangkan bahasa tutur
merupakan objek sekunder linguistik.[5]
3.
Subdisiplin
Linguistik
a. Linguistik
ditinjau dari pembidangannya
1) Linguistik Umum (general linguistics) yang
merumuskan secara umum semua bahasa manusia yang bersifat alamiah sehingga
menghasilkan teori bahasa yang bersangkutan.
2) Linguistik
terapan (aplied Linguistics) adalah ilmu yang berusaha menerapkan hasil
penelitian dalam bidang Linguistik untuk keperluan praktis (bahasa sebagai
alat)
3) Linguistik
teoritis, yang mengutamakan penelitian bahasa dari segi internal (bahasa
sebagai bahasa)
b. Linguistik
ditinjau dari segi sifat telaahnya.
1) Linguistik
mikro yang melihat bahasa hanya sebagai bahasa, jadi bersifat internal.
2) Linguistik
makro yang menelaah kegiatan bahasa pada bidang-bidang lain seperti dalam
bidang ekonomi, sejarah dan seterusnya, bahasa digunakan sebagai alat untuk
melihat bahasa dari sudut pandang di luar bahasa.
c. Linguistik
ditinjau dari segi pendekatan obyek.
1) Linguistik
deskriptif yang melihat bahasa sebagaimana adanya.
2) Linguistik
historis komparatif, yakni membandingkan dua bahasa atau lebih pada periode
yang berbeda.
3) Linguistik
kontrastif yakni membandingkan bahasa pada periode tertentu atau sezaman
4) Linguistik
sinkronis yang mempersoalkan bahasa pada masa tertentu yang tidak
memperbandingkan dengan bahasa lain.
d. Linguistik
Dalam
hal ini Linguistik dapat dilihat dari alat yang digunakan untuk membantu
penganalisisan bahasa.
e. Linguistik
ditinjau dari segi ilmu lain
1) Dari
psikologi disebut psikolinguistik yaitu : untuk menganalisis perolehan bahasa
bahkan penampilan bahasa akibat gangguan psikologis.
2) Dari
segi sosiologi disebut sosiolinguistik yaitu : untuk mempelajari dan
menyelesaikan konflik bahasa dan perencanaan bahasa di daerah tertentu.
3) Dari
segi antropologi disebut antropolinguistik yang mempelajari hubungan antara
bahasa, penggunaan bahasa dan kebudayaan masyarakat pada umumnya.[6]
4.
Tataran Linguistik
Telah kita ketahui
bahwa Linguistik berobyekan bahasa untuk memudahkan analisis, para ahli bahasa
(linguist) membuat tataran-tataran bahasa dan setiap linguist berbeda-beda
dalam membuat tataran bahasa tersebut. Tataran-tataran itu bahkan menjadi
subdisiplin tersendiri.
Ketika memperhatikan
orang yang sedang berbicara sebenarnya kita mendengarkan bunyi-bunyi bahasa,
bunyi-bunyi itu berfungsi dalam ujaran. Ilmu yang mempelajari bahasa yang
berfungsi dalam ujaran disebut fonologi, bunyi- bunyi yang kita dengar tersebut
berada dalam suatu deretan yang biasa disebut kalimat. Ilmu yang mempelajari
tata kalimat disebut sintaksis.
Selanjutnya satuan
bunyi yang berderet (kalimat) tersebut, kalau kita segmentasikan, kita
memperoleh satuan yang lebih kecil lagi yang disebut kata, ilmu yang
mempelajari bentuk kata dan perubahan kata disebut morfologi. Obyek morfologi
adalah morfem dan kata.
Kalau morfem dengan
morfem kita gabungkan sering menimbulkan perubahan fonem antara sesamanya. Ilmu
yang menjelaskan perubahan seperti itu disebut morfofonologi atau
morphophonemics. Dan kalau kita perhatikan lebih jauh, baik kata maupun kalimta
terdapat amanat yang dikandungnya sehingga pembicara dan orang yang diajak
berbicara dapat berkomunikasi. Dengan kata lain baik pada kata maupun pada
kalimat terdapat unsur dalam yang dikandungnya yang biasa disebut semasiologi
atau lebih dikenal dengan simantik.
Dari penjelasan di atas
dapat kita ketahui tataran Linguistik itu meliputi :
a. Fonologi
b. Morfologi
c. Morfofonologi
d. Sintaksis
e. Semantik[7]
Untuk mendukung dalam kepentingan penelitian ini, maka penulis akan
membahas tentang morfologi secara tersendiri.
[1] J.W.M. Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, (Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press,2006), hal 3.
[4] Muljanto Sumardi, Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1992) hlm. 75
The Ultimate Guide To Online Gambling - JTHub
BalasHapusCasino 울산광역 출장마사지 games, casino promotions, and bonuses can all 양주 출장샵 be 영천 출장샵 found in 김포 출장안마 a single 김포 출장샵 game. All the games that you must play at a casino have